banner 728x250

Bisnis Budidaya Ikan Lele, Tips Cara Memulainya Khusus Pemula

Bisnis Budidaya Ikan Lele
banner 120x600
banner 468x60

Bisnis budidaya ikan lele adalah salah satu jenis usaha yang banyak diminati terutama bagi kalangan pengusaha dengan modal terbatas.

Pasalnya, bisnis ini memang tidak membutuhkan modal terlalu besar namun berpotensi menghasilkan cuan yang besar.

banner 325x300

Di Indonesia, peluang bisnis budidaya ikan lele sendiri masih sangat menjanjikan melihat hasil olahan ikan lele yang selalu menjadi santapan favorit bagi masyarakat.

Selain citarasanya yang lezat dan gurih, ikan lele juga memiliki nilai kandungan gizi yang tinggi.

Menurut Food and Drug Administration (FDA), setiap 100 gram ikan lele mengandung 105 kalori, 18 gram protein, 2,9 gram lemak, kalium, vitamin B12, dan kandungan gizi lainnya.

Bagaimana? Apakah Anda tertarik untuk memulai bisnis ini?

Di bawah ini kami akan berikan tips untuk Anda khususnya bagi para pemula yang ingin mencoba peluang usaha ini.

Mulai dari keuntungan bisnis budidaya ikan lele, tahapan cara memulainya, modal yang dibutuhkan, hingga periode panen tiba.

Keuntungan Bisnis Budidaya Ikan Lele

Sebelum memulai bisnis budidaya ikan lele, penting untuk mengetahui keuntungan yang bisa didapatkan dari bisnis ini.

Beberapa keuntungan budidaya ikan lele antara lain:

Benih Mudah Didapat dan Murah

Salah satu keuntungan utama dari bisnis budidaya ikan lele adalah benihnya yang mudah didapat dan harganya relatif terjangkau.

Anda bisa mencari bibit ikan lele dari tempat peternakan ikan lele dalam skala besar atau rumahan dan bekerja sama dengan Balai Pengembangan Budidaya Air Tawar (BPBAT) di daerah Anda.

Apalagi saat ini sudah banyak online marketplace yang menjual bibit ikan lele langsung dari penjualnya. Jadi, untuk mendapatkan bibitnya tidaklah sulit.

Lalu, berapa biaya benih ikan lele per ekor? Harga benih ikan lele bervariasi tergantung pada ukurannya.

Semakin besar bibit ikan lele, maka semakin mahal pula harga yang ditawarkan.

Harga bibit ikan lele dengan ukuran 2-3 cm berkisar Rp200, sedangkan ukuran terbesar 9-10 cm mulai dari Rp470.

Terjangkau bukan? Sementara, ada juga penjual bibit lele yang menawarkan pembelian per box.

Permintaan yang Tinggi

Permintaan akan ikan lele cukup tinggi di pasaran, karena ikan lele adalah salah satu bahan makanan favorit di Indonesia.

Ikan lele bisa dijadikan berbagai macam menu masakan seperti lele goreng, abon lele, mangut lele, dan lain sebagainya.

Sehingga, hasil bisnis budidaya lele memiliki pangsa pasar yang luas dan menjanjikan.

Dengan menjaga kualitas ikan lele yang Anda budidayakan, tentu dapat menarik pelanggan yang loyal dan meningkatkan penjualan.

Siklus Panen yang Cepat

Budidaya ikan lele memiliki siklus panen yang relatif cepat, yaitu sekitar 3-4 bulan.

Biasanya jumlah ikan lele yang sudah siap panen berkisar 8 hingga 11 ekor per kilonya.

Hasil panen ikan lele dapat Anda jual ke pemilik warung makan, supermarket, pengepul, restoran, hingga online marketplace.

Dengan arus perputaran uang yang cepat, Anda bisa manfaatkan untuk menambah jumlah kolam budidaya ikan lele.

Sehingga, bisnis Anda akan semakin berkembang dan keuntungan yang Anda dapatkan juga semakin besar.

Perawatan Relatif Mudah

Keuntungan bisnis budidaya ikan lele yang terakhir adalah perawatannya yang relatif mudah, karena dapat dipelihara di berbagai jenis wadah dan lingkungan perairan.

Anda bisa menempatkan ikan lele di kolam terpal, kolam berbahan dasar semen, atau kolam berbahan dasar tanah.

Apabila ketiga tempat tersebut tidak memungkinkan, alternatif tempat budidaya ikan lele juga bisa di kolam tadah hujan, di bawah kandang ayam, keramba, dan keramba jaring apung.

Ikan lele memiliki organ pernapasan tambahan yang disebut arbonescent organ. Organ ini memungkinkan ikan lele dapat hidup di perairan yang rendah oksigen.

Ikan lele juga bisa bertahan hidup di air yang tidak terlalu sering diganti. Oleh karena itu, ikan lele juga cocok untuk dibudidayakan di daerah perkotaan dan daerah yang minim dengan air.

Cara Memulai Budidaya Ikan Lele

Setelah mengetahui keuntungan-keuntungan dari bisnis budidaya ikan lele, berikut adalah langkah-langkah yang perlu Anda ikuti untuk memulai bisnis ini.

Persiapan Modal Usaha

Langkah pertama dalam memulai usaha ikan lele adalah menyiapkan modal usaha.

Sebagai catatan, besar kecilnya modal tergantung dari skala bisnis yang Anda bangun.

Namun, untuk menjalankan bisnis budidaya ikan lele khusus pemula biasanya tidak membutuhkan modal yang terlalu besar.

Berikut adalah kisaran modal awal yang perlu Anda persiapkan:

  • Pembuatan kolam berbahan terpal atau kolam beton: Rp1.000.000
  • Bibit ikan lele, ukuran 5-7 cm, 3.000 ekor: Rp1.320.000
  • Vitamin dan obat ikan lele: Rp100.000

Sehingga, total modal awal yang Anda butuhkan yaitu Rp3.020.000.

Persiapan Kolam Ternak

Langkah pertama dalam memulai budidaya ikan lele adalah mempersiapkan kolam ternak.

Anda perlu memilih jenis kolam yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan Anda.

Beberapa jenis kolam yang umum digunakan untuk budidaya ikan lele antara lain kolam terpal, kolam bioflok, kolam beton, dan kolam ember.

Berikut masing-masing penjelasan jenis kolam budidaya ikan lele:

Kolam Terpal

Bisnis Budidaya Ikan lele

Untuk membuat kolam terpal, pertama-tama Anda harus membutuhkan terpal yang kemudian anda bentuk menjadi persegi atau lingkaran.

Setelah itu, gunakan batu atau benda berat lainnya untuk mengganjal permukaan terpal agar tetap kokoh.

Lalu, isi kolam terpal dengan air setinggi 30 hingga 80 cm.

Kolam Bioflok

Bisnis Budidaya Ikan lele

Kolam bioflok adalah teknik budidaya ikan berbasis pasokan oksigen dan pemanfaatan mikroorganisme yang dapat meningkatkan hasil panen.

Jenis kolam ini juga bisa Anda bentuk dengan terpal dan pembuatannya menggunakan bahan khusus yang merangsang pertumbuhan mikroorganisme.

Inilah yang membedakan antara kolam bioflok dengan jenis kolam lele lainnya.

Mikroorganisme tersebut nantinya juga dapat Anda gunakan sebagai nilai tambah objek usaha.

Bahan untuk pembuatan bioflok antara lain garam grosok, probiotik, kapur tohor, dan lain sebagainya.

Kelebihan kolam bioflok adalah lebih hemat dalam penggunaan air dan tidak perlu sering diganti.

Kolam Beton

Bisnis Budidaya Ikan Lele

Kolam beton terbuat dari bahan pasir, semen dan rangka besi dengan tujuan untuk menciptakan tempat budidaya yang kokoh.

Anda dapat membuatnya dengan membentuk pola membulat atau persegi panjang.

Jika memutuskan untuk menggunakan kolam beton sebagai penangkaran, pastikan rajin membersihkan kolam agar tidak menjadi sarang penyakit bagi ikan lele Anda.

Kekurangan dari jenis kolam ini adalah rentan dengan tumbuhnya lumut yang membuat air menjadi keruh.

Kolam Ember

Alternatif pilihan kolam lain untuk budidaya ikan lele adalah kolam ember.

Ember ini bukanlah sekedar ember biasa, Anda harus menyiapkan ember yang mampu menampung air dalam jumlah banyak.

Kami sarankan gunakan ember dengan kapasitas air 80 liter dengan diameter 50 cm.

Kolam ini mungkin yang paling murah dan fleksibel di antara jenis kolam lainnya.

Cukup bersihkan kolam lele berbahan ember minimal seminggu sekali.

Pastikan kolam tersebut memiliki kondisi yang sesuai dengan kebutuhan ikan lele, seperti suhu air yang stabil dan tingkat kebersihan yang baik.

Pemberian Pakan yang Tepat

Pemberian pakan yang tepat sangat penting dalam budidaya ikan lele.

Anda dapat memberikan pakan berupa pelet ikan lele yang sudah tersedia di pasaran.

Selain itu, Anda juga dapat memberikan pakan alami seperti bekicot, ikan rucah, atau limbah peternakan.

Pastikan Anda memberikan pakan secara teratur dan jumlah yang cukup agar ikan lele tumbuh dengan baik.

Perawatan dan Pemeliharaan Kolam

Selama proses budidaya ikan lele, Anda perlu melakukan perawatan dan pemeliharaan kolam secara rutin.

Pastikan kolam tetap bersih dari kotoran dan sisa pakan yang tidak habis.

Selain itu, perhatikan juga kondisi air kolam, seperti suhu dan tingkat oksigen.

Jika diperlukan, Anda dapat menambahkan eceng gondok atau tanaman lain sebagai sumber oksigen dan penjaga suhu air.

Pengendalian Penyakit

Selama budidaya ikan lele, Anda perlu melakukan monitoring dan pengendalian terhadap penyakit yang mungkin menyerang ikan lele Anda.

Jika terdapat ikan lele yang terinfeksi penyakit, segera pisahkan dan berikan perawatan yang sesuai.

Pastikan juga Anda menjaga kebersihan kolam dan menjaga kualitas air agar ikan lele tetap sehat.

Panen dan Pemasaran

Setelah ikan lele mencapai ukuran yang sesuai untuk dipanen, Anda bisa melakukan proses panen.

Pastikan Anda melakukan panen dengan hati-hati untuk menghindari kerusakan pada ikan lele yang sudah tumbuh besar.

Setelah panen, Anda dapat menjual ikan lele ke pasar lokal, supermarket, atau pengepul ikan lele.

Anda juga dapat memasarkannya melalui platform online seperti marketplace atau media sosial.

Selalu perbarui pengetahuan Anda tentang teknik dalam bisnis budidaya ikan lele dan terus berinovasi untuk menjaga bisnis Anda tetap berkembang. Selamat mencoba!

banner 325x300

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *