Bisnis ternak sapi merupakan usaha yang dapat dilakukan oleh siapa saja tanpa harus memiliki keahlian khusus.
Anda dapat memilih jenis sapi yang akan dipelihara, seperti sapi pedaging atau sapi perah penghasil susu.
Di mana, keduanya memiliki prospek dan peluang usaha yang bagus sebagai lahan bisnis.
Namun, sebagai pemula, Anda mungkin sering kali merasa bingung tentang bagaimana cara memulai bisnis ternak sapi.
Sebenarnya, Anda hanya perlu membekali diri dengan memperdalam pengetahuan dan wawasan tentang bagaimana memulai bisnis tersebut secara tepat.
Tentunya, dengan langkah awal yang tepat akan membawa Anda kepada kesuksesan dan hasil yang maksimal.
Pada artikel kali ini, kami akan memberikan tips dan panduan lengkap untuk memulai usaha ternak sapi yang sukses.
Manfaat Ternak Sapi
Sapi adalah hewan mamalia yang menjadi salah satu sumber protein hewani penting bagi tubuh.
Di Indonesia, sapi tidak hanya bermanfaat sebagai penghasil daging, namun juga sebagai sumber tenaga kerja, biogas, pupuk organik, dan tabungan masa depan.
Untuk mengetahui lebih lengkap penjelasannya, berikut manfaat beternak sapi bagi kehidupan manusia dan tumbuhan.
Menjadi Sumber Pangan
Manfaat ternak sapi yang pertama adalah sebagai sumber pangan, karena dagingnya mengandung protein yang sangat baik untuk kesehatan manusia.
Bagian daging dari tubuh sapi memiliki kelebihan masing-masing yang dapat diolah menjadi berbagai hidangan lezat.
Selain itu, susunya juga mempunyai nilai gizi yang tinggi dan kerap diolah menjadi berbagai macam produk.
Misalnya, susu murni, es krim, yogurt, mentega, bubuk keju, dan lain sebagainya.
Menjadi Bahan Pakaian
Manfaat ternak sapi yang kedua bagi manusia adalah sebagai bahan pakaian.
Berdasarkan sejarah, kulit sapi terbukti bermanfaat dalam pembuatan pakaian yang bisa menghangatkan tubuh.
Selain itu, kulit sapi juga dapat menghasilkan berbagai macam produk tekstil lainnya yang bernilai tinggi.
Misalnya, dompet, tas, sandal, sepatu, ikat pinggang, topi, dan lain sebagainya.
Sebagai Alat Transportasi
Pada zaman dahulu, tenaga sapi bermanfaat untuk mengangkut manusia maupun barang-barang.
Bahkan hingga saat ini, masih ada beberapa lapisan masyarakat yang memanfaatkan tenaga sapi, terutama di daerah pedesaan.
Penghasil Biogas dan Pupuk Organik
Pengolahan kotoran sapi menjadi biogas yang menghasilkan gas metan untuk memasak juga bermanfaat mengurangi pencemaran lingkungan.
Sementara, kotoran sapi yang telah diolah menjadi biogas masih dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik, sehingga tidak ada limbah yang terbuang.
Untuk tumbuh subur dan sehat, tanaman membutuhkan pupuk organik.
Berbeda dengan pupuk berbahan kimia yang memiliki dampak tidak baik bagi tanaman ketika manusia atau hewan mengonsumsinya.
Tabungan Masa Depan
Salah satu motivasi para peternak menggeluti bisnis ini di samping untuk meningkatkan pendapatan adalah sebagai tabungan masa depan.
Bisnis ternak sapi merupakan instrumen investasi jangka panjang yang menguntungkan jika mampu mengelolanya dengan baik.
Peluang Usaha Bisnis Ternak Sapi
Bisnis ternak sapi memiliki potensi keuntungan yang besar, terutama mengingat tingginya permintaan daging sapi di Indonesia.
Kebutuhan daging sapi nasional mencapai 700.000 ton per tahun, sementara produksi sapi lokal hanya mencapai 400.000 ton.
Hal ini membuka peluang usaha yang sangat menjanjikan untuk memenuhi kebutuhan pasar.
Selain itu, harga daging sapi cenderung tinggi, terutama menjelang hari-hari besar seperti Idul Fitri.
Dalam kondisi tersebut, harga daging sapi bisa mencapai Rp120.000 per kilogram.
Dengan demikian, bisnis ternak sapi memiliki potensi keuntungan yang besar jika dikelola dengan baik.
Cara Memulai Bisnis Ternak Sapi
Merupakan hal yang wajar jika seorang pemula masih merasa kebingungan untuk mengawali bisnis ini.
Tenang, tidak usah malu atau minder, tetap optimis, karena banyak di luar sana yang mengalami hal serupa.
Ikuti tips berikut agar Anda tidak mengalami kebingungan saat memulai beternak sapi.
Menghitung dan Menentukan Modal
Modal merupakan hal yang sangat penting dalam bisnis apa pun, termasuk bisnis ternak sapi.
Sebelum memulai bisnis ini, Anda perlu menghitung dengan cermat berapa modal yang dibutuhkan.
Modal tidak hanya terbatas pada uang saja, tetapi juga meliputi hal-hal teknis lainnya seperti pembelian sapi, kandang, pakan, dan peralatan lainnya.
Faktanya, memulai usaha ternak sapi bisa menghabiskan hingga ratusan juta.
Dengan modal besar, tentu harapannya adalah meraih keuntungan pula yang besar.
Namun tidak menutup kemungkinan banyak peternak yang mengawali usahanya hanya dengan modal puluhan juta.
Jika Anda memiliki keterbatasan modal atau takut mengeluarkan anggaran terlalu besar, maka khusus pemula bisa memulainya dengan modal Rp.10 jutaan saja.
Setidaknya dengan nilai modal tersebut, Anda sudah memiliki 4 hingga 5 peranakan sapi.
Memperluas Jaringan Pertemanan
Hal yang tak kalah penting selain modal adalah memperluas jaringan pertemanan, khususnya sesama peternak sapi.
Dengan begitu, Anda bisa saling bertukar informasi seputar pengetahuan dan keahlian dalam bidang ternak sapi.
Untuk menemukan dan menjalin rekan sesama peternak sapi, Anda bisa mendaftarkan diri pada suatu komunitas peternak.
Selain itu, Anda juga bisa menghadiri event apapun yang berhubungan dengan peternakan.
Memilih Jenis Sapi
Setelah menentukan modal, langkah selanjutnya dalam memulai usaha ternak sapi adalah memilih jenis sapi yang akan Anda ternakkan.
Ada beberapa jenis sapi yang umum diternakkan dan memiliki prospek yang bagus sebagai lahan bisnis, antara lain:
Sapi Ongole
Jenis sapi ini berasal dari India dan memiliki karakteristik berwarna putih.
Jadi, secara tidak langsung sapi Ongole bisa beradaptasi dengan baik pada iklim tropis.
Banyak pengusaha ternak lokal yang menggemari sapi ini.
Namun, perkembangan dan pertumbuhannya tergolong cukup lambat, yaitu sekitar 4 hingga 5 tahun.
Maka tak heran, sapi ini kerap disilangkan dengan jenis sapi lainnya.
Sapi Limosin
Sapi Limosin adalah sapi impor yang berasal dari daerah Limosin dan Marche di Prancis dan memiliki karakteristik berwarna merah keemasan.
Karakteristiknya memiliki tubuh yang besar, berbulu halus, dan kerangka tulang yang kuat.
Berat sapi limosin betina dewasa rata-rata sekitar 650 kg, sedangkan jantan dewasa mencapai 1.000 kg.
Sedikit informasi, jenis sapi ini memiliki tubuh besar dengan dagih yang melimpah.
Sehingga, banyak pengusaha ternak menggemari sapi ini dan kemudian menjadikannya sapi pedaging.
Sapi Brahman
Sapi Brahman adalah keturunan dari bos indiscuss atau sapi zebu yang berasal dari India.
Kemudian sapi ini mulai masuk ke Amerika Serikat pada tahun 1849 untuk dibudidayakan dan ditingkatkan mutu genetiknya.
Setelah berhasil, jenis sapi ini mulai diekspor ke berbagai negara.
Karakteristiknya adalah berpunuk dan berkulit longgar, gelambir dibawah leher hingga perut lebar dengan banyak lipatan-lipatan.
Selain itu, sapi ini memiliki telinga panjang menggantung dan berujung runcing.
Jenis sapi ini merupakan primadona di mata peternak.
Sapi Madura
Sapi madura adalah sapi potong hibrida lokal asli asal Indonesia hasil persilangan antara banteng dengan bos indicus (sapi zebu).
Di mana secara genetik memiliki sifat ketahanan terhadap iklim panas dan lingkungan marginal, serta tahan terhadap serangan penyakit.
Namun, pertumbuhan jenis sapi ini tergolong lambat dan kenaikan berat badannya juga terhitung lama.
Walaupun demikian, jenis sapi ini tetap cocok untuk diternak.
Sapi Bali
Sapi bali adalah jenis sapi peliharaan keturunan asli dari banteng yang diperkirakan berasal dari Pulau Bali.
Selain sebagai sapi pekerja untuk membajak sawah, sapi ini juga dimanfaatkan sebagai sapi potong untuk diambil dagingnya.
Kemampuan beradaptasinya sangat baik ketika berada di lingkungan baru, sehingga tergolong mudah dalam melakukan perawatannya.
Mempersiapkan Kandang
Kandang merupakan salah satu elemen penting dalam usaha ternak sapi. Oleh karena itu, perlu mempersiapkan kandang yang sesuai dengan jumlah sapi yang akan Anda pelihara.
Ukuran kandang, bisa menyesuaikan kebutuhan dengan melihat faktor kenyamanan sapi yang akan Anda pelihara.
Idealnya, kandang sapi berada dalam radius 10 meter dari rumah Anda.
Pastikan juga kandang dapat diakses dengan mudah oleh kendaraan agar memudahkan proses jual beli sapi di kemudian hari.
Memberikan Pakan yang Bermutu
Pemberian pakan yang bermutu merupakan kunci keberhasilan dalam bisnis ternak sapi.
Pastikan memberikan pakan yang seimbang dan berkualitas tinggi kepada sapi-sapi Anda.
Pakan yang baik akan mendorong pertumbuhan dan perkembangan sapi yang optimal, sehingga menghasilkan sapi yang gemuk dan berkualitas.
Lakukan konsultasi dengan ahli gizi ternak untuk menentukan jenis pakan yang tepat untuk sapi-sapi Anda.
Perawatan Sapi
Selain pakan, sapi juga membutuhkan perawatan yang baik agar tetap sehat dan produktif.
Perawatan sapi meliputi vaksinasi, pemberian obat cacing secara berkala, dan perawatan kesehatan lainnya.
Dengan memberikan perawatan yang baik, tentu dapat mencegah penyakit dan menjaga kualitas sapi Anda.
Jika perlu, Anda dapat mengonsultasikan perawatan sapi dengan dokter hewan atau ahli peternakan.
Ikuti panduan yang telah kami berikan di atas, dan jangan ragu berkonsultasi dengan ahli peternakan untuk memperoleh informasi lebih mendalam.
Selamat memulai bisnis ternak sapi dan semoga sukses!