Maria Ariatika (37) merintis brand lokal Maludra Batik di Magelang sejak 10 tahun lalu. Sejak awal, ia belajar teknik menjahit secara ototidak melalui video tutorial di YouTube.
Kini, brand miliknya sudah cukup terkenal bahkan pernah diborong oleh rombongan Ibu Negara Iriana Joko Widodo dan sederet menteri perempuan yang tergabung dalam Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Indonesia Maju (OASE KIM) 2023 lalu.
Ada cerita menarik di balik perjalanan Maria saat ia bertransisi dari pekerjaannya di RSUP Kariadi hingga menjadi seorang fashion designer.
RSUP Kariadi Semarang merupakan salah satu pionir yang mengawali budaya memakai batik kala itu. “Mulai diwajibkan Jumat Batik. Eh enggak sengaja pas berangkat kerja ketemu dengan rombongan sopir taksi yang memakai batik motif sama dengan saya,” ujar Maria, Selasa (30/1/2024).
Ia mengaku membeli batik murah di Malioboro pada tahun 2012 dengan harga sekitar Rp30.000.
Ia juga tak menyangka akan bertemu dengan orang-orang yang memiliki batik sama persis dengannya.
“Saya itu suka jika bertemu dengan dokter-dokter spesialis, batiknya bagus-bagus, tapi karena harganya yang tidak terjangkau, jadi saya kepikiran untuk membuatnya sendiri,” ungkapnya.
Akhirnya, Maria mulai putuskan untuk merancang pola batik yang ia inginkan, dan berbeda dengan yang ada di pasaran.
Kemudian, ia mengikuti berbagai video tutorial di YouTube untuk proses kreatif produksi pakaiannya.
“Saya dari dulu memang suka fashion, tapi barang premium itu kan mahal ya, makanya saya coba mengambil inisiatif,” ujar alumni Ilmu Komunikasi Undip ini.
Untuk mendukung prosesnya, ia rela untuk membeli pakaian batik premium dengan harga yang relatif mahal baginya kala itu, sekitar Rp300.000.
Maria juga sengaja membredel baju barunya demi mempelajari pola dan teknik jahit pakaian premium tersebut.
Sembari fokus mengembangkan bisnisnya, ia berpindah domisili ke Magelang sekaligus mengikuti pindah tugas suaminya.
